Perkumpulan APDESI Pondok Kelapa Deklarasi Tolak Radikalisme-Terorisme

Caption foto: Deklarasi Pengurus APDESI Pondok Kubang Tolak paham radikalisme dan terorisme, Selasa, 16 Agutus 2022.

BENGKULU TENGAH – Guna tangkal bahaya paham radikalisme dan terorisme di tengah masyarakat, Perkumpulan Aparatur Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (P-APDESI) se-Kecamatan Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah gelar pertemuan di Balai Desa Sri Kuncoro.

Acara bertajuk Coffe Morning itu turut dihadiri Camat Pondok kelapa, Polsek Pondok Kelapa, MUI Pondok kelapa, KUA Pondok Kelapa serta 17 kepala desa se-Kecamatan Pondok Kelapa, Selasa, (16/08/2022)

Melalui pertemuan itu, para kepala desa bersama-sama dengan masyarakat diharapkan saling membantu dalam menangkal paham radikalisme dan tindakan terorisme di tengah-tengah masyarakat. Paham tersebut selain berbahaya juga bertentangan dengan hukum di Negara Republik Indonesia.

Kepala Desa Sri Kuncoro Romadhon mengucapkan terima kasih atas dilaksanakannya acara tersebut. Menurutnya acara ini dapat memberi pemahaman kepada seluruh kepala desa sehingga menjadi bekal untuk disampaikan kepada masyarakat.

“Saya mengajak juga kepada masyarakat dan kepala desa Kecamatan Pondok Kelapa untuk menangkal individu maupun kelompok yang berpaham radikalisme di kabupaten Bengkulu Tengah, khususnya di Kecamatan Pondok Kelapa” kata Romadhon

Ramadhon beserta seluruh kepala desa se-Kecamatan Pondok juga berkomitmen penuh menolak dan ikut memerangi paham radikalisme dan terorisme. Komitmen itu dituangkan dalam deklarasi bersama seluruh stake holder se-Kecamatan Pondok Kelapa.

Sementara itu Camat Pondok Kelapa yang diwakili Kasie Trantib dalam sambutanya mengatakan, paham radikalisme kerap masuk karena alasan ekonomi yang disertai dengan pemahaman agama yang minim. Kondisi ini memicu paham radikal dan tindakan teroris menjadi mudah tumbuh di tengah masyarakat.

Untuk itu Ia berharap peran kepala desa sebagai pimpinan di desa masing-masing bisa menjadi garda terdepan dalam menangkal paham yang bisa memecah bela bangsa. Ia juga berpesan agar kepala desa bisa mendeteksi sedini mungkin apabila ada indikasi warganya yang ikut terpapar.

“Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak dalam penyelengaraan acara pemahaman radikalisme ini kami juga lebih bisa mengetahui awal masuk dan bagaimana bentuk paham radikalisme dan terorisme tersebut” kata Kasie Trantib. [**]